Suka Mendaki Gunung? Ternyata Ini yang Membuat Penunggu Gunung Terganggu
Mendaki gunung menjadi salah satu hobi yang menantang bagi sebagian
orang. Tak jarang ada fenomena yang terjadi saat momen mendaki, yang
paling sering adalah pertemuan dengan "penunggu" atau makhluk halus yang
menempati gunung.
Bahkan, tak jarang bertemu dengan arwah
pendaki lain yang telah hilang beberapa hari, bulan, ataupun tahun di
gunung itu. Tahukah kamu apa saja yang mengundang mereka untuk datang
mengganggu kita ketika mendaki gunung?
1. Jangan ngomong sompral/sembarangan
Mulutmu
harimaumu, pribahasa yang memiliki arti luas dan makna tersirat.
Kata-kata omongan sangat diperhatikan, tidak hanya manusia saja yang
tidak suka dengan omongan asal dan sembarangan. Mereka yang tak kasat
mata sangat membenci jika ada pendaki yang sompral, alhasil bisa menjadi
target sasaran bagi para penunggu gunung untuk disesatkan bahkan bisa
hilang tanpa arah.
2. Hindari sifat sombong
Jangan
sesekali mendaki gunung deh kalo bisa. Meremehkan jalur pendakian yang
menurut sebagian orang sulit janganlah kita anggap sepele. Beberapa
pendaki yang mempunyai sifat sombong dibutakan arah pendakian oleh
penunggu yang ada disana.
3. Ketika sudah Maghrib hentikan sementara pendakian
Sering
mendengar tidak omongan seperti “jangan keluar rumah dulu, sudah mau
maghrib”. Pasti pernah bukan? Ketika waktu maghrib umat muslim
melaksanakan sholat maghrib, tetapi disisi lain maghrib identik dimana
setan/makhluk halus muncul dan berkeliaran.
Begitupun di gunung, sebaiknya menghentikan sementara aktivitas pendakian. Sekedar beristirahat dan bagi umat muslim melaksanan sholat maghrib. Tetapi jika kurang memperhatikan hal ini siap-siap saja diganggu oleh penunggu gunung disana, entah tersasar, terpisah dari rombongan bahkan jatuh ke dalam jurang.
4. Jangan terpisah dari rombongan pendakian
Sebisa
mungkin fokus, jangan hilang konsentrasi, karena hilang sedikit
komunikasi sudah deh jadi santapan halus para penunggu gunung. Banyak
pendaki terpisah dari rombongan kemudian setelah ditemukan sudah tidak
bernyawa.
5. Bersiul dan nyanyi
Bersiul
bisa menarik para mahkluk halus datang loh, bersiul sendiri dipercaya
menurut orang Indonesia sebagai ritual memanggil setan. Ketika mereka
sudah terpanggil para pendaki merasakan bulu kuduk merinding dan merasa
seperti diikuti setiap langkahnya.
6. Membuang air kecil/besar sembarangan tanpa permisi
Bayangkan
di teras rumah kalian ada orang membuang air kecil/besar sembarangan?
Sudah pasti kita kesel dan marah, merekapun sama jika ada pendaki
melakukan hal tersebut tanpa permisi, penunggu gunung marah dan hal yang
tidak diinginkan oleh kita bisa terjadi.
7. Bengong/melamun pikiran kosong
Pikiran
di otak sedikit saja kosong, sudah bisa dirasuki oleh makhluk disana.
Kesurupan, kejang-kejang, jalan-jalan sendiri tanpa arah lalu disasarkan
ke jurang hingga tewas adalah ulah dari penunggu gunung tersebut.
Sebisa mungkin kita fokus, bagi umat muslim bisa berdzikir dan berdoa
kepada yang kuasa.
8. Mempunyai niat jelek ketika di gunung
Niat-niat
negatif yang ada dalam pikiran sebisa mungkin dihilangkan. Punya niat
jelek belum sampai gunung saja pasti terjadi kejadian yang tidak
terduga, bisa ada musibah kecil seperti sakit tanpa sebab, seperti orang
linglung dan masih banyak lagi.