Kemoterapi Bisa Mengobati Kanker Rektum, Ini Alasannya
Saat mengalami kanker rektum, akan terjadi beberapa gejala, antara lain:
Perubahan kebiasaan buang air besar;
Terdapat lendir atau darah saat buang air besar. Darah dapat berupa gumpalan darah atau bercak darah pada tinja;
Diare atau sembelit secara bergantian;
Merasa tidak puas setelah buang air besar atau merasa tidak kosong sepenuhnya;
Kotoran yang lebih kecil atau memiliki bentuk yang berbeda dari biasanya;
Perut tidak nyaman seperti merasa ada gas, kembung, perasaan penuh, atau kram;
Nafsu makan menurun;
Penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas; dan
Merasa sangat lelah.
Sangat mungkin terjadi beberapa gejala seperti yang tidak disebutkan di atas. Untuk informasi lebih lengkap mengenai kanker rektum, kamu bisa chat dengan dokter di aplikasi Halodoc. Dokter akan memberikan saran yang tepat sesuai kondisi kesehatan kamu.
Adakah Perawatan Rumahan yang Bisa Dilakukan untuk Atasi Kanker Rektum?
Terdapat beberapa gaya hidup dan pengobatan rumahan yang bisa diterapkan untuk mengatasi kanker rektum, antara lain:
Perbanyak konsumsi gandum utuh, buah dan sayuran, dan mengurangi asupan daging merah dan daging olahan karena mereka sulit dicerna;
Sangat disarankan untuk meningkatkan aktivitas fisik;
Sering duduk dalam jangka lama dikaitkan dengan angka kematian akibat penyakit ini oleh karena itu sebaiknya kamu lebih aktif lagi bergerak;
Risiko kanker rektum juga bisa dikurangi dengan menjaga berat badan yang sehat.
Apa Penyebab Kanker Rektum?
Kanker rektum bisa terjadi saat sel-sel yang terdapat di rektum mengalami kerusakan pada DNA-nya. Sayangnya hingga saat ini, para ahli belum mengetahui penyebab kondisi ini terjadi. Sel-sel yang normal biasanya tumbuh dan bereplikasi, lalu mati dan digantikan dengan yang baru. Namun, pada beberapa kasus, DNA di dalam sel bisa rusak dan menyebabkan sel-sel tersebut terus berkembang secara tak terkendali.
Sel-sel yang berlebihan ini kemudian terus menumpuk dan membentuk jaringan yang kemudian dikenal dengan tumor. Lambat laun, sel-sel ini berkembang menjadi sel kanker yang dapat menyerang jaringan di sekitarnya. Bahkan, sel-sel kanker ini bisa menyebar ke tubuh lain jika perawatan tidak segera dilakukan.
Walaupun penyebab pasti dari kerusakan DNA belum diketahui, para ahli yakin bahwa ada berbagai faktor yang memicu terjadinya kondisi ini. Salah satu yang paling umum adalah mutasi genetik, baik yang diturunkan dari keluarga maupun yang didapat (acquired). (GS)
Post a Comment