6 Tempat Wisata Horor di Bojonegoro, Bikin Merinding
BERBICARA soal wisata horor, di daerah manapun tentunya memiliki tempat-tempat yang bernilai mistis serta angker. Tidak terkecuali dengan salah satu kabupaten di provinsi Jawa Timur, yaitu Bojonegoro.
Kondisi topografi yang didominasi dengan perbukitan di sebelah utara dan selatan membuat Bojonegoro memiliki wisata alam yang cukup dikenal oleh masyarakat. Objek-objek wisata yang ditawarkan beragam dengan pemandangan memukau.
Namun tidak hanya keindahannya saja yang menarik untuk ditelusuri. Bojonegoro juga memiliki tempat-tempat wisata horor bagi Anda yang berjalan-jalan sambil suka menguji nyali.
Berikut 6 tempat wisata mistis yang bisa Anda kunjungi di Bojonegoro, dilansir Okezone dari berbagai sumber.
Gunung Pandan
Gunung Pandan terletak di selatan Kabupaten Bojonegoro. Ketinggian gunung ini mencapai 897 meter di atas permukaan laut dan berstatus tidak aktif. Sebagian besar kawasannya merupakan hutan yang lebat.
Kawasan hutan tersebut dianggap sebagai tempat keramat. Bahkan ada seseorang yang dianggap sakti serta ahli pengobatan di masa lampau bernama Eyang Derpo. Oleh karenanya, selain untuk menikmati keindahan alam, ada juga pendaki yang ingin melakukan perjalanan spiritual atau berdoa untuk penyembuhan sakit yang dideritanya.
Selain Eyang Derpo, hutan di Gunung Pandan juga dihuni oleh macan tutul. Meskipun hutan tersebut memang habitat asli macan tutul, tetapi beberapa orang menyebut kemunculannya merupakan satu pertanda gaib. Macan itu merupakan tanda bahwa doa kita terkabul setelah berziarah dan berdoa di goa kecil tempat petilasan Eyang Derpo.
Jembatan Kaliketek
Jembatan peninggalan Belanda di tahun 1914 ini berada di atas Sungai Bengawan Solo. Tepatnya Jalan Tentara Genie Pelajar, Banjarejo, Banjasari, Trucuk, Kabupaten Bojonegoro. Nama Kaliketek berasalh dari sebuah cerita yang mengatakan bahwa dahulu terdapat banyak ketek atau kera di sana.
Jembatan Kaliketek sudah menyimpan cerita mistis sejak awal pembangunannya. Konon katanya, Belanda harus memberikan tumbal berupa nyawa manusia saat pembangunan ini berlangsung. Kaliketek juga menjadi saksi pembantaian saat masyarakat Bojonegoro melawan Belanda dan saat pembantaian PKI.
Bekas RSUD R. Sosodoro Djatikusumo
Pada 2017 silam, RSUD R. Sosodoro Djatikusumo resmi ditutup,
menjadikan bangunan tersebut menjadi kosong. Kondisi ini konon membuat
makhluk gaib semakin nyaman untuk menempatinya. Salah satu yang paling
ramai diperbincangkan warga adalah sososk laki-laki yang berjalan ngesot
di lorong rumah sakit.
Ada juga kisah mengenai sopir yang mengantarkan pasien ke rumah
sakit yang sudah tidak beroperasi lagi ini. Atau suara bising
seolah-olah ada aktivitas di dalam sana.
Alas Balongpanggang
Ketika melewati Alas Balongpanggang, Anda akan melihat hutan
jati di sisi kiri dan kanan yang membuat suasana menjadi menyeramkan.
Ditambah kondisi jalan naik-turun dengan sudut mencapai 60 derajat.
Banyak sekali kecelakaan yang terjadi di Alas Balongpanggang.
Beberpa beranggapan hal itu dikarenakan oleh kondisi jalan, namun beberapa lainnya menyatakan bahwa para korban kecelakaan tidak melihat adanya tikungan. Mereka hanya melihat jalan lurus tanpa belokan, kemunculan tiba-tiba seekor ular raksasa, atau seorang perempuan hendak menyebrang dengan anak kecil yang akhirnya membuat pengemudi hilang kendali akan kemudinya.
Warga sekitar menyarankan bagi siapapun yang melewati Alas Balongpanggang agar bersikap sopan, membunyikan klakson, memberikan uang koin atau mengucapkan salam demi keselamatan diri mereka sendiri.
Tempat Penimbunan Kayu
Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Bojonegoro mempunyai luas 48 hektar.
Pepohonan besar yang mengelilinginya menambahkan kesan rimbun dan
angker area ini. Salah satu bangunan yang cukup menarik perhatian karena
aura mistisnya adalah sebuah gudang tak terawat di blok 5.
Warga
mengaku pernah melihat sosok perempuan tengah menggendong anak kecil
sambil berjalan mondar-mandir di area ini. Menyeramkannya lagi, makhluk
halus di TPK Bojonegoro muncul tanpa mengenal waktu. Bahkan siang saat
matahari bersinar terik pun tak jarang mereka menampakkan bayangannya.
Alun-Alun Bojonegoro
Di Alun-Alun Bojonegoro terdapat sebuah batu berukuran
raksasa yang disebut-sebut memiliki berat 2 ton. Sebelumnya, batu yang
dinamai Batu Semar itu disimpan di kawasan Dusun Bendotan dan
berdasarkan perintah Bupati Suyoto, batu tersebut dibawa ke alun-alun
sebagai simbol tekad untuk terus berkarya. Batu ini sering dijadikan
tempat untuk ritual pada malam 1 Suro atau 1 Muharam.
Kisah horornya tidak berhenti sampai di sana. Di tahun 90-an
dikatakan ada seorang wanita yang melakukan bunuh diri di tengah
alun-alun dan menyebabkan arwahnya sering menampakan diri ketika malam
tiba. Namun sebagian masyarakat menyatakan bahwa kematiannya terjadi
karena dibunuh.
Sumber : okezone.com
Post a Comment